Museum ITB dibangun sebagai bentuk refleksi atas perjalanan panjang pendidikan tinggi teknik di Indonesia yang dimulai sejak berdirinya Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandoeng) pada tahun 1920. Sebagai institusi yang menjadi motor penting dalam pembangunan bangsa, ITB mewarisi semangat TH Bandoeng dan terus berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Museum ini hadir untuk memperingati kontribusi tersebut, sekaligus menjadi pengingat atas jejak sejarah monumental yang membawa pengaruh besar bagi bangsa Indonesia.
Pendirian Museum ITB merupakan wujud dari apresiasi terhadap kinerja masa lalu dan kini (Past & Present) sekaligus menjadi fondasi untuk menyongsong masa depan (Future). Museum ini dirancang dengan prinsip pelestarian sejarah, bersifat edukatif, dan menjadi sumber inspirasi. Museum ITB juga dirancang secara interaktif dan inklusif, sehingga dapat menjadi ruang pengembangan komunitas dan pusat pembelajaran bagi generasi penerus. Konsep dasar pengembangannya merujuk pada nilai-nilai MAREM, yaitu Menarik, Andal, Runtut, Eksklusif, dan Meng-Encourage.
Tujuan utama dari Musem ITB adalah mengomunikasikan fakta sejarah dan nilai-nilai luhur yang membentuk perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di Indonesia. Museum ini juga menghasilkan berbagai media informasi dan produk edukasi yang berkelanjutan, yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Melalui pendekatan edutainment, museum ini diharapkan dapat menjadi media edukasi bagi pelajar dan civitas akademika, menumbuhkan kebanggaan terhadap IPTEKS, menginspirasi masyarakat, serta menjadi destinasi wisata edukatif yang bermakna.